Love

Sabtu, 27 Juli 2013

Terkadang Orang Tua Harus Menjadi Detective Ketika Anak Sedang Bermain Internet





            Sekali klik, informasi yang hendak dicari akan segera muncul di depan mata dalam hitungan detik tanpa harus bersusah payah menelusuri perpustakaan. Mesin yang sangat pandai ini menyimpan sejuta bahkan milyaran informasi. Bisa pula dikatakan bahwa dia merupakan mesin yang sangat pandai.
            Internet, siapa yang tidak mengenal internet. Internet si mesin pencari yang sangat terkenal dengan keahliannya dalam mengakses informasi baik di dalam negeri sendiri maupun di luar negeri. Orang yang berada di negeri kutub utara pun dapat dengan jelas diketahui keadaanya ketika sedang mengakses internet. Saat ini situs yang paling sering diakses oleh dewasa yakni Facebook, Twitter, Youtube dan sebagainya.
Namun seiiring berjalannya waktu anak-anakpun juga sudah mulai mengakses situs semacam itu. Selain itu, salah satu kecanggihan yang dimiliki internet yakni mengakses game terpopuler yang saat ini sering disebut game online. Tidak heran jika anak-anak tergolong pengguna internet terbanyak saat ini. Bisa dibuktikan ketika berkunjung kesalah satu warung internet ( warnet ) manapun di pinggiran jalan bahkan yang ada di kompleks-kompleks, di dalamnya dipenuhi anak-anak yang sedang asyik bermain internet.
Internet telah memberikan keuntungan yang saat ini sudah dirasakan oleh penggunya namun disamping memiliki dampak positive rupanya internet juga memiliki dampak negatif. Awalnya internet digunakan oleh anak-anak untuk mencari tugas, namun karena kurangnya pengawasan anak-anak pun mampu mengakses situs-situs lainnya tanpa sepengetahuan orang tua. Bisa saja tanpa diketahui orang tua anak-anak mengakses situs tidak senonoh. Maka dari itu hal ini justru sangat perlu mendapat perhatian khusus, utamanya perhatian dari orang tua.
Orang tua mampu melihat kegiatan apa saja yang dilakukan sang anak ketika masih di rumah. Untuk itu, orang tua memiliki peran penting dalam memperhatikan gerak gerik sang anak. Ketika sang anak sedang asyik bermain internet, tindakan orang tua tentu saja perlu mengawasinya. Baik itu dengan cara sesering mungkin mencari tahu apa yang diakses ketika bermain internet atau orang tua perlu membatasi waktu bermain internet sang anak.
Orang tua kadangkala perlu terlihat layak seorang detective dalam mengawasi tindakan sang anak agar nantinya tidak terjerumus dal ketagihan menggunakan fasilitas internet. Hal ini juga membantu pertumbuhan anak-anak kedepannya agar anak-anak sejak dini sudah dibiasakan untuk tidak berlebihan menggunakan internet.
 oleh : @nuniudiani

Selasa, 23 Juli 2013

BULAN PUASA, BULAN PENUH WARNA DENGAN GEMA PETASAN





         Bulan suci ramadhan ditandai dengan banyaknya pedagang petasan yang menjamur di pasaran. Petasan merupakan alat peledak yang banyak diminati oleh kalangan anak-anak. Walau tergolong semacam peledak, namun petasan tidak seperti peledak lainnya yang sangat berbahaya. Petasan ini memiliki berbagai macam jenis. Ada petasan yang mampu berputar dengan menghasilkan percikan api kecil tidak bebahaya yang kerlap-kerlip di tanah. Selain itu, adapula yang apabila dilempar ke udara akan memunculkan warna-warni kerlapan cahaya yang menjadi daya tarik tersendiri.
Seiring perkembangan zaman, petasan telah memiliki berbagai macam variasi yang membuat orang semakin tertarik untuk membelinya. Tidak heran, kalangan remaja bahkan orang tua juga menjadi salah satu penikmat petasan.
Bulan suci ramadhan sangat identik dengan petasan yang dimainkan dipinggir jalan. Namun, karena sering terdapat pemakaainnya yang berlebihan, sehingga saat ini petasan menjadi salah satu benda yang paling ingin dirazia oleh polisi. Petasan memang awalnya setelah dibeli tujuannya hanya untuk dipakai bermain semata. Namun, yang awalnya hanya bermain-main dengan benar. Tidak lama kemudian, sekelompok anak-anak ini kemudian berubah bermain dengan salah. Konon kabarnya, banyak berita di televisi yang mengabarkan tentang penyalagunaan permainan petasan.
Tetapi jika memperhatikan tradisi. Petasan sudah dijadikan sebagai tradisi oleh kalangan anak-anak. Dimana, ketika bulan ramadhan telah tiba maka petasan akan menjadi bahan carian oleh orang-orang, baik itu untuk dijual, digunakan ketika ada acara buka puasa yang dimana petasan mampu memeriahkan suasana acara.
Petasan tak mampu untuk dihilangkan begitu saja. Bagi anak-anak, itu sudah menjadi alat bermain yang sangat menarik di bulan puasa. “ Saya dan teman-teman sering bermain petasan di lapangan usai buka puasa, sangat seru karena sering meledak-ledak tetapi kami memakainya tidak untuk membuat suasana rusuh “ ungkap resa, salah seorang anak yang kerap kali menggunakan petasan di bulan puasa.
Bulan suci ramadhan akan sangat berwarna dengan kehadiran petasan yang dimainkan oleh sekelompok anak-anak. Petasan tergolong tidak berbahaya karena apabila dihempaskan ke udara hanya akan mengeluarkan suara ledakan kecil serta warna-warni yang gemerlap. Pada malam hari akan terlihat sangat cantik, ketika hendak salat taraweh, biasanya anak-anak membunyikan petasan sesekali sambil menghempaskannya keudara dan tidak lama kemudian di langit tampak warna-warni sehingga langit seolah seperti pelangi di malam hari.
Petasan merupakan seni yang dijadikan tradisi oleh sebagian masyarakat dari golongan anak-anak yang sering dimainkan oleh mereka yang sangat suka memainkannya. Jadi tidak heran kalau ketika ada razia, lalu petasan hilang akan menimbulkan kesan sedikit agak sedih ketika bula suci ramadhan. Untuk itu, memakai petasan seharusnya di bawah bimbingan orang tua agar tidak disalahgunakan dan hanya dimainkan sesekali dan tidak untuk setiap saat. BY : NUNI UDIANI