Bulan suci ramadhan ditandai dengan
banyaknya pedagang petasan yang menjamur di pasaran. Petasan merupakan alat
peledak yang banyak diminati oleh kalangan anak-anak. Walau tergolong semacam
peledak, namun petasan tidak seperti peledak lainnya yang sangat berbahaya.
Petasan ini memiliki berbagai macam jenis. Ada petasan yang mampu berputar
dengan menghasilkan percikan api kecil tidak bebahaya yang kerlap-kerlip di
tanah. Selain itu, adapula yang apabila dilempar ke udara akan memunculkan
warna-warni kerlapan cahaya yang menjadi daya tarik tersendiri.
Seiring
perkembangan zaman, petasan telah memiliki berbagai macam variasi yang membuat
orang semakin tertarik untuk membelinya. Tidak heran, kalangan remaja bahkan
orang tua juga menjadi salah satu penikmat petasan.
Bulan
suci ramadhan sangat identik dengan petasan yang dimainkan dipinggir jalan.
Namun, karena sering terdapat pemakaainnya yang berlebihan, sehingga saat ini
petasan menjadi salah satu benda yang paling ingin dirazia oleh polisi. Petasan
memang awalnya setelah dibeli tujuannya hanya untuk dipakai bermain semata.
Namun, yang awalnya hanya bermain-main dengan benar. Tidak lama kemudian, sekelompok
anak-anak ini kemudian berubah bermain dengan salah. Konon kabarnya, banyak berita
di televisi yang mengabarkan tentang penyalagunaan permainan petasan.
Tetapi
jika memperhatikan tradisi. Petasan sudah dijadikan sebagai tradisi oleh
kalangan anak-anak. Dimana, ketika bulan ramadhan telah tiba maka petasan akan
menjadi bahan carian oleh orang-orang, baik itu untuk dijual, digunakan ketika
ada acara buka puasa yang dimana petasan mampu memeriahkan suasana acara.
Petasan
tak mampu untuk dihilangkan begitu saja. Bagi anak-anak, itu sudah menjadi alat
bermain yang sangat menarik di bulan puasa. “ Saya dan teman-teman sering
bermain petasan di lapangan usai buka puasa, sangat seru karena sering
meledak-ledak tetapi kami memakainya tidak untuk membuat suasana rusuh “ ungkap
resa, salah seorang anak yang kerap kali menggunakan petasan di bulan puasa.
Bulan
suci ramadhan akan sangat berwarna dengan kehadiran petasan yang dimainkan oleh
sekelompok anak-anak. Petasan tergolong tidak berbahaya karena apabila dihempaskan
ke udara hanya akan mengeluarkan suara ledakan kecil serta warna-warni yang
gemerlap. Pada malam hari akan terlihat sangat cantik, ketika hendak salat
taraweh, biasanya anak-anak membunyikan petasan sesekali sambil
menghempaskannya keudara dan tidak lama kemudian di langit tampak warna-warni
sehingga langit seolah seperti pelangi di malam hari.
Petasan
merupakan seni yang dijadikan tradisi oleh sebagian masyarakat dari golongan
anak-anak yang sering dimainkan oleh mereka yang sangat suka memainkannya. Jadi
tidak heran kalau ketika ada razia, lalu petasan hilang akan menimbulkan kesan
sedikit agak sedih ketika bula suci ramadhan. Untuk itu, memakai petasan
seharusnya di bawah bimbingan orang tua agar tidak disalahgunakan dan hanya
dimainkan sesekali dan tidak untuk setiap saat. BY : NUNI UDIANI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar