Nama :
Nuni Udiani
Nim : E211 12 009
“ Apakah bisa jiwa muda menjadi
seorang pemimpin yang mampu mensejahterakan orang di bawahnya ? “. Ada kalanya
kita sebagai jiwa muda berfikir sejenak akan makna dibalik pertanyaan itu. Saat
ini, banyak dikalangan pemuda yang ingin menjadi seorang pemimpin, namun hanya
mengandalkan jiwa kritis serta pandai berbicara. Kedua hal itu belum dapat
menjadi modal utama untuk menjadi seorang pemimpin.
Pemuda yang ingin menjadi seorang
pemimpin, yang ingin mengatur kalangan banyak dengan berbagai aturan yang kelak
ia akan terapkan untuk di patuhi. Hendaknya benar-benar ia menyadari bahwa di
dalam dirinya sudah tertanam jiwa-jiwa kepemimpinan, jiwa-jiwa sosial yang
peduli terhadap sesamanya tanpa pandang bulu. Selain itu, pemimpin juga harus
memiliki jiwa membimbing dan mampu memberi arahan kepada rakyatnya untuk
membuat mereka yakin akan dirinya. Contohnya : Jangan melakukan kesalahan
setelah kau meyakinkan kepada mereka bahwa kau adalah orang yang peduli, karena
satu kesalahan sudah bernilai cacat di mata masyarakat kelak.
Pernahkah kamu berfikir menjadi
seorang pemimpin di saat usia mu masih tergolong jiwa pemuda ?, menjawab
pertanyaan itu saya akan menjawab Iya.
Semua rang pasti berkeinginan menjadi seorang pemimpin, walaupun tidak semuanya
tetapi hanya sebagian kecil. Mengapa saya ingin menjadi seorang pemimpin ?, itu
karena saya memiliki tekad untuk memiliki jabatan yang tinggi.
Tekad menjadi seorang pemimpin harus
dibarengi dengan motivasi. Seperti contoh pertanyaan tadi, setelah itu
sadarilah dan mulailah membentuk karakter yang kuat di sekitar lingkungan hidup
kita lalu terjun ke lingkungan orang banyak..
Menjadi seorang pemimpin di usia
muda itu sangat menantang, karena dibutuhkan pertanggungjawaban terhadap amanah
yang telah diberikan serta menjadi contoh teladan yang baik bagi masyarakat dan
lingkungan banyak.
Nah, pemuda dari saat ini setalah
melihat gambaran kepemimpinan yang ada di negara kita saat ini, adakalanya
tidak hanya diam melihatnya namun beri sedikit pendapat dalam bentuk kritikan.
Seperti inilah, cara peratama-tama kita membangun karakter, belajar dari
caranya memimpin dari masa lalu. Kemudian, temukan dimana letak kesalahan yang
pernah dibuat, apa penyebabnya, mengapa bisa terjadi seperti itu ?.
Hiduplah dalam proses menuju
pencarian jati diri kepemimpinan dari jiwa yang masih muda. Seorang pemuda yang
memiliki impian menjadi pemimpin ikuti proses menemukan pencarian itu dengan membaur
dengan mencari kemudian menemukan serta mengkombinasikan bagaimana menjadi
pemimpin yang bertanggung jawab dan memiliki jiwa sosial.